Tuesday, February 11, 2014

Deteksi Dini Halal/Haram Makanan Kita [Part 1]


Seperti biasa Selasa malam ada kajian rutin di asrama tempatku bernaung beberapa bulan ini di jogja. Biasanya materinya udah dijadwal, dan ter-kurikulum (maksudnya udah dijadwal gitu) dengan pemateri tetap Ustadz Sholihun. Setelah beberapa bulan digecer materi tentang Alam Kubur, Kiamat, materi-materi sejenis, akhirnya tak seperti biasanya, pekan itu (kalau ga salah tanggal 21 Januari 2014) pematerinya Ustadz Nanung Danar Dono dengan tema Pencemaran Daging haram di Jogja. 

Jujur, dibandingkan dengan mbak-mbak jilbab gondrong lainnya, mungkin aku termasuk yang kurang hati-hati dalam hal makanan. Bakso, sushi, sosis..aaaaarghhhh kagak nahan itu mah. Tapi alhamdulillah, akhir-akhir menjelang kajian itu  sebenernya mulai agak tersadarkan kembali untuk berhati-hati dalam hal makanan. Nah, pas dapet materi itu, jadi makin hati-hatilah jaga diri (godaan makanan itu memang luar binasaa).

Ini nih, sedikit rangkuman kajian malam itu.


"Mencari yang halal adalah wajib" (cari hadits nya)

                                طَلَبُ الحَلاَلِِ فَرِضَة عَلى كُلِّ مُسْلِمٍٍٍ
                                                                                     (رواه ابن مسعود رضى الله عنه)
Artinya:
“mencari yang halal itu adalah wajib bagi setiap orang Islam.” (HR.Ibnu Mas’ud)

Itu hadist yang mengawali kajian kita. Jadi mencari yang halal itu hukumnya wajib. Nah berikut ini kita muali dulu kenali istilah-istilah makanan haram terutama di Yogyakarta.
Sate Jamu = anjing
Kambing balap = anjing
Bebek balap = tikus
Pork = babi
Bacon = babi
HAM = babi
Swine = babi
Procine = insulin dari babi (catatan: kalau insulin dari sapi namanya Bovine, sedangkan insulin dari manusia disebut human insulin)

Jadi hati-hati kalau mau jajan. Jangan sampai makan tikus gara-gara penasaran rasanya "Bebek Balap".

Trus hati-hati juga sama kemasan makanan yang ada arab-arabnya. Jangan mentang-mentang ada arab-arabnya trus langsung dicap halal begitu saja. Diperhatikan benar-benar, jangan bukan "halal" bacanya tapi "lard" yang sekilas tulisannya tampak sama. Padahal "lard" artinya minyak babi.

Selanjutnya daging-daging seperti ini juga harus dicurigai :
1. Daging Oplos
2. Penggilingan
3. Bangkai
4. Sapi Glonggongan
5. Kuas
6. Tidak disembelih sesuai Syar'i

1. Daging Sapi Oplos
Tidak hanya ciu dan semacamnya yang dioplos, ternyata banyak juga penjual nakal yang mengoplos dagingnya. Berikut ini info-info sekilas mengenai perbedaan daging Sapi dengan daging Babi (cari gambarnya)
- Warna : warna daging sapi merah tua kecoklatan sedangkan daging bagi merah muda agak pink

- serat : serat daging sapi lebih tebal

- Lemak : lemak daging sapi berwarna putih, lebih padat, bisa di thetheli (dithetheli bahasa Indonesianya apa yak?) sedangkan serat daging babi lebih lembut dan sudah dipisahkan dari dagingnya

- Harga : harga daging babi 1/2 harga daging sapi
- Aroma : aroma sapi ya khas sapi (tau kan aromanya???) kalau aroma babi kombinasi antara apeg, tengik, dan pesing. Iya pesing, karena konon pesing karena kantong kemih babi itu sering bocor dan urinenya merembes ke daging.

Cara membedakan masakan:
- dilihat dari kuah. Kuah sapi encer, sedangkan kuah babi berminyak kental
- Aroma. Aroma dari daging sapi segar, sedangkan daging babi agak apeg
- dilihat dari asap masakannya. Asap dari masakan daging sapi tipis dan naiknya cepat, sedangkan asap dari masakan daging babi tabl dan naiknya tampak berat.

2. Penggilingan
Di kajian itu pak ustadz menyampaikan beberapa list penggilingan yang tidak menolak daging babi, artinya bisa jadi mesin penggiling sapi halal habis dipakai untuk giling daging babi. Jadi haram juga kan daging. Cuman karena waktu itu kurang familiar sama nama-nama penggilingannya, daripada salah, mending ga usah ditulis aja di sini.

3. Bangkai
Selain daging sapi, ternyata banyak pula yang menjual bangkai ayam. Cara mengatahui ayam yang disembelih dan bangkai ayam antara lain sebagai berikut :
- Dilihat dari warnanya: bangkai ayam berwarna merah tua pucat sedangkan ayam yang disembelih saat masih segar berwarna kuning segar
- Tekstur : tekstur bangkai kasar dan banyak pori-pori terbuka, kalau ditekan lama baliknya. Tekstur ayam yang disembelih saat masih hidup lebih mulus, halus, dan jika ditekan pori-porinya cepat balik
- Aroma : aroma bangkai tidak sedap, sering dikelabuhi dengan dicelup-celup air bekas cucian beras. Sedangkan daging ayam segar beraroma segar


kalau untuk sapi, sapi yang disembelih saat sehat bisa tahan 6-8 jam, sedangkan yang bangkai/glonggongan lebih cepat membusuk

4. Kuas bulu babi
Kadang jika bikin kue kering, perlu beberapa olesan menggunakan kuas. Perlu diperhatikan bahan baku pembuatan kuas tersebut. Cara membedakan antara kuas yang terbuat dari bulu babi dengan kuas pabrikan yang dari plastik adalah :
- Dibakar. Jika kuas terbuat dari plastik, asap bakaran berwarna hitam, sedangkan asap bulu (birsel=bulu babi) berwarna putih
- Warna. Kuas yang terbuat dari plastik memiliki warna yang sama rata. sedangkan warna kuas yang terbuat dari bulu bisa jadi warna tidak rata, bahkan mungkin bercabang
- Ketebalan. Ketebalan rambut biasanya berbeda antara ujung dengan pangkalnya. Tapi ketebalan kuas plastik pasti sama dari ujung ke ujung


jadi begitulah catatan ringkas kajian malam itu. Semoga bermanfaat, jika ada kata-kata yang kurang bisa dipahami, harap dimaklumi. Sekian dan terima kasih ^_^

Salam

sumber tambahan:
http://pokemonstars.com/forum/index.php?topic=2700.0

1 comment: